Friday, September 30, 2011

Bau Matahari

Pernah mendengar istilah Bau Matahari?
Istilah ini dikonotasikan dengan Bau Matahri tersebut adalah bau atau aroma yang sangat tidak menyenangkan dan harus dihindari, mungkin bisa dibilang pengertiannya hampir sama dengan bau keringat.

Apakah penggunaan istilah tersebut sudah menjadi suatu ketentuan?   Karena buatku sendiri, persepsi yang muncul di kepalaku ketika mendengar istilah Bau Matahari adalah bau yang menyenangkan.  Bukan berarti aku menyukai bau keringat, siapa sih yang suka?  Tapi aku mengasumsikan Bau Matahari itu seperti bau yang menyenangkan, segar dan menghangatkan.

Persepsi ini muncul menurutku dibangun dari pengalaman masa kecilku.  Waktu kecil aku tinggal di daerah gunung yang dingin.. Suhu udara bisa sampai 20 derajat Celcius, terutama di malam dan pagi dini hari, tapi pda siang hari saat matahari bersinar terik, suhu juga bisa sampai pada 35 derajat celcius. Selimut tebal tentunya menjadi andalan untuk menghangatkan diri.  Pada waktu aku kecil, kami menggunakan kasur dan bantal yang berisi kapuk.  Jika digunakan dalam waktu yang lama maka kasur dan bantal ini berkurang ketebalannya, keras, lembab dan berbau apek.  Dalam jangka waktu tertentu, pada saat matahari bersinar terik, ibuku akan menjemur kasur-kasur ini demikian juga dengan bantal dan selimut.  Mereka akan dipukul atau digebuk dengan alat yang kami sebut dengan Bating Tilam.  Hasilnya, kapuk akan  kembali mengembang, kasur mengembang menjadi tebal, debu hilang, bau lembab dan apek juga pergi.

Nah di malam hari setelah kegiatan penjemuran inilah, tidur yang paling nikmat.  Bayangkan pada saat suhu udara dingin, kami disambut oleh kasur yang empuk, hangat dan berbau segar, begitu juga degan bantal dan selimutnya.   Dan inilah yang aku sebut dengan Bau Matahari.  Bau yang segar, hangat dan menyenangkan.

Dan karena pengalaman iniah, aku mengerti sepenuhnya apa yang dimaksudkan oleh Laura Ingalls di buku Little House in The Prairie, dengan Bau Jerami yang menyegarkan.  Istiah itu disebutkan pada saat mereka mengganti isi dari kasur mereka dengan jerami yang baru dan hangat.

Jadi salahkah aku kalau aku menggunakan istilah Bau Matahari ke aroma yang segar, hangat dan menyenangkan?

No comments:

Post a Comment